Rabu, 30 November 2016

Pengertian himpunan

Pengertian Himpunan, Macam-macam Himpunan dan Contohnya

Setelah membaca artikel ini diharapkan anda dapat mengetahui pengertian himpunan, menyebutkan  macam-macam himpunan dan memberikan contoh-contoh himpunan.

Pengertian Himpunan

Himpunan adalah sekelompok / kumpulan benda atau objek yang anggotanya dapat didefinisikan / ditentukan dengan jelas.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa objek pada himpunan harus didefinisikan dengan jelas, agar supaya dapat dibadakan atau ditentukan antara benda / objek yang termuat dan yang tidak termuat pada himpunan.

Contoh – contoh Himpunan

Untuk lebih memahami tentang pengertian himpunan silahkan perhatikan contoh kasus berikut ini!
a) Kumpulan pemuda ganteng
b) Kumpulan orang tua yang bijaksana
c) Kumpulan pena, buku, penggaris, penghapus, pensil
d) Kumpulan pisang, salak, duku, durian, rambutan, jeruk

Penjelasan contoh kasus himpunan

Pada contoh (a) kumpulan pemuda ganteng; pengertian ganteng itu relatif dan tidak dapat didefinisikan dengan jelas, dan (b) sifat bijaksana juga merupakan hal yang tidak dapat didefinisikan dengan jelas karena setiap orang memiliki penilaian yang berbeda-beda (relatif).

Kesimpulan:

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada contoh kasus (a) dan (b) di atas bukanlah termasuk contoh himpunan, karena anggota-anggotanya tidak dapat didefinisikan atau ditetapkan dengan jelas.
Sedangkan pada contoh kasus (c) merupkanan kumpulan alat tulis dan contoh (d) merupakan kumpulan buah-buahan.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pada contoh kasus (c) dan (d) di atas merupakan contoh dari himpunan karena anggota- anggotanya dapat didefinisikan atau ditentukan dengan jelan. Yaitu (c) himpunan alat tulis dan (d) himpunan buah-buahan.

Cara Menyatakan suatu himpunan

Untuk menyatakan suatu himpunan, dalam bidang matetaika dapat dinyatakan dengan beberapa cara, diantaranya:

1. Menyatakan himpunan dengan menggunakan kata-kata atau menyebut syarat-syaratnya

Conyohnya adalah;
- A = { bilangan prima kurang dari 20 }
- B = { bilangan asli antara 7 sampai 25 }

2. Menyatakan himpunan dengan menyebutkan atau mendaftar anggota-anggotanya

Yaitu dengan cara anggota himpunan dituliskan di dalam kurung kurawal dan antara anggota yang satu dengan yang lainnya dipisahkan dengan tanda koma.

Contohnya adalah;

- A = { jeruk, salak, jambu, semangka, mangga }
(untuk himpunan yang anggotanya sedikit atau terbatas)

- B = { Aceh, Medan, Padang, Palembang, Bengkulu, Lampung, ....., Makasar }
(untuk himpunan yang anggotanya banyak tapi terbatas)

- C = { 2, 3, 5, 7, 11, 13, ..... }
(untuk himpunan yang jumlah anggotanya banyak dan tidak terbatas)

3. Menyatakan himpunan dengan notasi pembentuk himpunan

Cara menyatakana himpunan dengan notasi pembentuk himpunan adalah dengan mengikuti aturan berikut ini;
a) Benda atau objeknya dilambangkan dengan sebuah peubah (a, b, c, ...., z)
b) Menuliskan syarat keanggotaannya dibelakang tanda ‘I’

Contohnya adalah;

- A = { x I x < 7, x bilangan asli }
Dibaca: himpunan setiap x sedemikian hingga x adalah kurang dari 7 dan x adalah bilangan asli.

- B = { (x,y) I y + x = 7, x dan y bilangan asli }
Dibaca: himpunan pasangan x dan y sedemikian hingga y ditambah x sama dengan 7 untuk x dan y adalah bilangan asli.

4. Menyatakan himpunan dengan diagram Venn

Perhatikan gambar diagram Venn di bawah ini!
Diagram tersebut di atas memberikan gambaran bahwa;
A = { 1, 2, 3, 4, 5 }
Pengertian Himpunan, Macam-macam Himpunan dan Contohnya
Gambar: A = { Jerapah, Macan, Zebra, Gajah }

Macam-macam himpunan

1. Himpunan bilangan asli

A = { 1, 2, 3, 4, 5, ... }

2. Himpunan bilangan cacah

C = { 0, 1, 2, 3, 4, .... }

3. Himpunan bilangan prima

P = { 2, 3, 5, 7, 11, .... }

4. Himpunan bilangan genap

G = { 0, 2, 4, 6, 8, 10, .... }

5. Himpunan bilangan ganjil

G = { 1, 3, 5, 7, 9, .... }

6. Himpunan bilangan komposit (tersusun)

T = { 4, 6, 8, 9, 10, 12, .... }

7. Himpunan tak hingga

A = { 1, 3, 5, 7, ..... }, (n)A = ∞ (jumlah anggota himpunan A adalah tak terhingga)

8. Himpunan berhingga

B = { 1, 3, 5, 7 }, (n)A = 4 (jumlah anggota himpunan B adalah sebanyak 4)
9. Himpunan kosong
K = { himpunan bilangan prima antara 7 dan 9 }, K = { } (jumlah anggota himpunan K adalah tidak ada atau kosong)

10. Himpunan bagian

A = {2, 3, 5 } dan B = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
Semua anggota himpuna A adalah merupakan anggota himpunan B. Sehingga dapat dikatakan bahwa; A bagian dari B, ditulis A c B atau B memuat A ditulis B ﬤ A

11. Himpunan semesta

Bila A = { 2, 4, 6, 8, 10 }, maka beberpa himpunan semesta pembicaraan yang mungkin untuk A adalah;
S = { bilangan asli }
S = { bilangan cacah }
S = { bilangan kelipatan 2 }

Demikian penjelasan lengkap tentang pengertian Himpunan, cara menyatakan himpunan, macam-macam himpunan dan contohnya masing-masing, semoga dapat menjawab uneg-uneg anda. Terimakasih atas kunjungannya.
Sumber: BSE kelas VII

Pengertian Aljabar

Bentuk Aljabar
Adi memiliki permen 5 lebih banyak dari permen edi, jika banyaknya permen edi dinyatakan dalam x, maka banyaknya permen Adi adalah (x + 5). bentuk seperti inilah yang dinamakan dengan bentuk aljabar. Dimana bentuk aljabar adalah salah satu bentuk bilangan matematika yang disertai dengan variabel tertentu.
Untuk beberapa kejadian sehari-hari banyak yang dapat dinyatakan dalam bentuk aljabar. Misalnya : jumlah harga ketika membeli berbagai jenis buah, banyaknya penggunaan listrik selama satu bulan, banyaknya pelanggan suatu toko, perhitungan ongkos produksi pabrik, dan lain sebagainya. Dengan mempelajari bentuk aljabar, maka kejadian-kejadian tersebut dapat terpecahkan.
Ada beberapa istilah yang akan ditemui dalam bentuk aljabar, antara lain:
1. Variabel
Variabel atau kadang juga disebut peubah adalah lambang yang menggantikan suatu bilangan yang belum diketahui nilainya dengan jelas. Dalam contoh tadi (x + 5), x merupakan variabel.
2. Konstanta
Konstanta adalah sebuah bilangan yang tidak mengandung variabel dan sudah diketahui nilainya dengan jelas. Dalam contoh tadi 5 merupakan konstanta.
3. Suku
Suku adalah konstanta dan variabel pada bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.
-Suku-suku sejenis
Suku-suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dengan masing-masing variabel memiliki pangkat yang sama.
Contoh: 2x dan -3x, 5a^2 dan a^2, y dan 4y, …
-Suku tak sejenis
Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel dengan masing-masing variabel memiliki pangkat yang tidak sama.
Contoh: 2x dan –3×2, –y dan –x3, 5x dan –2y, …
– Suku satu
Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi jumlah atau selisih.
Contoh: 3x, 2a2, –4xy, …
– Suku dua
Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi jumlah atau selisih.
Contoh: 2x + 3, a2 – 4, 3×2 – 4x, …
– Suku tiga
Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi jumlah atau selisih.
Contoh: 2×2 – x + 1, 3x + y – xy, …
– Suku banyak
Suku banyak adalah Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua suku disebut suku banyak.
Operasi bentuk aljabar.
1. Operasi penjumlahan dan pengurangan
Operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar hanya dapat dilakukan pada suku yang sejenis, dengan cara mengoperasikannya pada konstantanya.
contoh :
2x + 3x = 5x
3x + 5y = 3x + 5y -> tidak dapat dijumlahkan karena bukan suku yang sejenis
5x - x = 4x -> 1x bisa dituliskan sebagai x saja.
6x - 3y = 6x - 3y -> bukan suku sejenis
(2x + 3y) + (4x + 8y) = 6x + 11y
2. Operasi perkalian
Ingat kembali bahwa pada operasi perkalian bilangan bulat terdapat sifat distributif pada penjumlahan dan pengurangan, yaitu a(b + c)= ab + ac , dan a(b – c) = ab – ac. Pada operasi perkalian bentuk aljabar sifat tersebut juga berlaku.
– Perkalian antara konstanta dengan bentuk aljabar.
Untuk melakukan operasi perkalian antara konstanta dengan bentuk aljabar, dapat dilakukan dengan mudah, yaitu dengan mengalikan konstanta tersebut dengan konstanta pada bentuk aljabar.
Contoh :
4 \times 3x = 12x
2 \times 4y = 8y
2 \times (3x + 4y) = (2 \times 3x) + ( 2 \times 4y ) = 6x + 8y
4 \times (3x + 4y) - 3 \times (2x + y) = (12x + 16 y) - (6x + 3y) = 6x - 13y
– perkalian antara dua bentuk aljabar.
Seperti pada perkalian antara konstanta dengan bentuk aljabar, dalam perkalian dua bentuk aljabar berlaku juga sifat distributif. Untuk suku yang sejenis, jika variabel dikalikan maka akan menjadi pangkat, misal y \times y = y^2, sedangkan konstanta dikalikan seperti biasa. Untuk suku yang tidak sejenis maka variabelnya akan dituliskan saja, dan konstanta dikalikan seperti biasa.
Perkalian satu suku dengan dua suku,
satu suku
Perkalian antara dua suku,
dua suku
Perkalian antara dua suku dengan tiga suku,
tiga suku
Contoh :
2x \times 3x = 6x^2
2x \times (3x + 2y) = 6x + 4xy
4. Operasi pembagian
Operasi pembagian pada bentuk aljabar dilakukan dengan cara membagi konstantanya seperti biasa, namun untuk variabelnya, dilihat dulu koefisien dari kedua variabel nya, kemudian bagi masing-masing variabelnya dengan koefisiennya.
Contoh :
4x \div 2x = 2
6x^2 \div 2x = 3x
8x^3y \div 2x = 4x^2y
Demikian mengenai bentuk aljabar dan operasi bentuk aljabar.
Semoga membantu.

Selasa, 22 November 2016

pengertian teks prosedur kompleks

Teks Prosedur Kompleks (Pengertian, Tujuan, Struktur, Kaidah Kebahasaan, Dan Contoh Teks Prosedur)

Teks Prosedur Kompleks (Pengertian, Tujuan, Struktur, Kaidah Kebahasaan, Dan Contoh Teks Prosedur) – Pada pembahasan materi kali ini kita akan membahas mengenai salah satu materi yang terdapat pada mata pelajaran bahasa indonesia yaitu teks prosedur. Adapun hal-hal yang akan kita bahas pada posting kali ini meliputi pengertian , struktur, kaidah kebahasaan, tujuan, serta contoh dari Teks Prosedur. Untuk kalian yang sudah tidak sabar ingin mengetahuinya bisa simak baik-baik yang di bawah ini.
Teks Prosedur Kompleks, Pengertian, Tujuan, struktur, kaidah kebahasaan, dan contohnya

Pengertian Teks Prosedur Kompleks
Teks prosedur kompleks sendiri merupakan sebuah teks yang berisikan langkah-langkah atau tahap-tahap untuk melakukan suatu hal baik melakukan kegiatan tertentu ataupun membuat sesuatu yang disajikan dengan urutan-urutan tertentu.

Tujuan Teks Prosedur Kompleks
Tujuan dari teks prosedur kompleks adalah untuk memperoleh hasil akhir yang akan dicapai.

Struktur Teks Prosedur Kompleks
Teks prosedur sendiri memiliki tiga struktur dalam pembentukannya. Dalam hal ini ketiga struktur tersebut adalah bagian tujuan, bagian material, dan bagian langkah-langkah. Untuk mengetahui penjelasan dari setiap struktur tersebut kalian bisa simak langsung berikut ini.
  • Bagian Tujuan, bagian tujuan dari teks prosedur dapat berupa judul dan juga berisikan tujuan dari pembuatan teks prosedur tersebut atau hasil akhir yang akan di capai jika kita melakukan tahapan pada teks prosedur tersebut.
  • Bagian material, berisikan bahan-bahan, alat-alat, atau material yang diperlukan, namun tidak tidak semua teks prosedur terdapat bagian ini. Pada umumnya penggunaan bagian material terdapat pada teks prosedur tentang pembuatan suatu hal seperti makanan dan sebagainya.
  • Bagian langkah-langkah, bagian ini berisikan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk memperoleh hasil sesuai dengan tujuan teks prosedur. Pada bagian ini setiap langkah harus dilakukan secara urut tidak boleh secara acak dalam melakukannya.
Kaidah Kebahasan Teks Prosedur Kompleks

Seperti teks lainnya teks prosedur juga memiliki ciri kaidah kebahasaan sendiri sebagai berikut.
  1. Konjungsi temporal, Pada teks prosedur akan banyak sekali dijumpai kata konjungsi temporal atau kata penghubung yang menyatakan waktu kegiatan yang hadir dan berisifat kronologis seperti selanjutnya, berikutnya, kemudian, lalu, dan setelah itu.
  2. Kata kerja imperatif atau kata perintah, dalam teks ini juga akan banyak dijumpai perintah-perintah dan larangan yang harus ditaati dalam pelaksanaan teks prosedur.
  3. Verba material dan tingkah laku, verba material merupakan sesuatu yang mangacu pada tindakan fisik seperti potong ikan, haluskan bumbu dan lain-lain. Sedangkan verba tingkah laku merupakan tindakan yang dilakukan dengan ungkapan.
  4. Partisipan manusia, merupakan semua manusia yang ikut serta dalam teks prosedur tersebut.
  5. Terdapat bilangan sebagai penanda urutan.
  6. Terdapat kalimat introgatif atau kalimat yang berisikan pertanyaan.
  7. Terdapat kalimat deklaratif atau kalimat yang berisikan pernyataan.

Contoh Teks Prosedur Kompleks
Dibawah ini merupakan contoh-contoh dari teks prosedur.

Teks Prosedur 1 : Cara Membuat Nasi Goreng Kepepet
Di bawah ini merupakan cara untuk membuat nasi goreng kepepet. Sesuai dengan namanya Nasi Goreng Kepepet yang berarti nasi goreng yang di buat pada keadaan kepepet serta bahan seadanya. Untuk kalian yang ingin mencoba membuat nasi goreng ini kalian bisa siapkan bahan-bahan dan ikuti langkah-langkah sebagai berikut.

Bahan-bahan:
  • Sepiring nasi
  • 2 siung bawang merah, 1 siung bawang putih, Daun bawang (onclang), Tomat, Cabe rawit, Bawang Goreng, Telur ayam.
  • Kecap manis, 1 sendok teh garam, kaldu bubuk
Langkah-langkah membuat:
  1. Iris tomat, cabe rawit, bawang merah, bawang putih, dan daun bawang.
  2. Tumis bawang merah dan putih hingga harum lalu masukan irisan daun bawang.
  3. Lalu masukan nasi serta irisan tomat.
  4. Lalu masukan telur, kaldu bubuk, kecap manis serta garam secukupnya. Aduk hingga merata.
  5. Setelah merata dan kecap kering, nasi goreng kepepet siap disajikan.
Teks Prosedur 2 : Cara Menghidupkan Komputer Yang Benar

Dijaman yang serba maju ini, komputer sudah menjadi salah satu barang yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Entah itu untuk keperluan kerja, sekolah, ataupun hiburan. Dalam pengoprasian komputer kita memerlukan prosedur dalam penggunaannya. Mulai dari menghidupkan komputer sampai dengan mematikan komputer itu sendiri. Bagi kalian yang ingin tahu tata cara untuk menghidupkan komputer kalian bisa mengikuti langkah-langkah berikut:
  1. Pastikan kabel-kabel yang terhubung sudah terpasang dengan tepat dan benar.
  2. Hidupkan stabilizer voltage jika anda memilikinya.
  3. Tekan tombol power yang terdapat pada monitor untuk menghidupkan monitor.
  4. Tekan juga tombol power pada CPU untuk menghidupkan CPU.
  5. Tunggu hingga proses booting OS selesai.
  6. Setelah muncul layar desktop artinya komputer telah siap pakai.
Teks Prosedur 3 : Cara Mematikan Komputer Yang Benar

Setelah sebelumnya kita membahas cara untuk menghidupkan komputer yang benar sekarang saatnya untuk membahas bagaimana cara untuk mematikan komputer yang benar. Di bawah ini akan dibagi menjadi dua bagian, pada bagian pertama akan dibahas tata cara mematikan komputer pada windows XP, Vista, dan Windows 7 setelah itu pada bagian kedua kita akan membahas bagai mana cara untuk mematikan komputer yang benar pada windows 8.
Untuk cara mematikan komputer pada windows XP, Vista, dan windows 7 yang benar adalah sebagai berikut:
  1. Klik menu “START” yang berada pada pojok kiri bawah layar.
  2. Lalu klik “shutdown”.
  3. Lalu Pilih “OK”.
  4. Tunggu hingga komputer mati.
  5. Setelah komputer mati, matikan stabilizer dengan cara menekan tombol power setelah itu cabut kabel listrik untuk memutuskan arus.
Untuk cara mematikan komputer pada windows 8 yang benar adalah sebagai berikut:
  1. Arahkan pointer mouse ke pojok kanan bawah.
  2. Pilih, setelah itu klik setting.
  3. Klik power, setelah itu klik shutdown.
  4. Tunggu hingga komputer dalam keadaan benar-benar mati.
  5. Setelah itu matikan stabilier dan cabut kabel arus listirk.
Teks Prosedur 4 : Cara Membuat Slime Yang Mudah Dan Aman

Slime merupakan salah satu mainan favorit untuk anak-anak yang bisa kita dapatkan dengan membeli di toko mainan. Tapi kita juga bisa membuat slime sendiri di rumah dengan cara berikut ini:

Bahan-bahan:
  • 1 botol slime activator yang dapat diperoleh di toko-toko terdekat.
  • 1 botol cusson baby oil.
  • Pewarna makan ( warna di sesuaikan dengan kesukaan).
  • 1 botol lem povinal.
  • Sendok dan Piring.
Cara membuat:
  1. Campur lem povinal dengan pewarna makanan dalam piring hingga warna merata.
  2. Setelah tercampur merata selanjutnya tambahkan slime activator dengan cara menuangkannya sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga campuran membentuk gel dan tidak lengket dipiring.
  3. Selanjutnya tambahkan cussons baby oil agar slime tidak lengket di tangan.
  4. Slime siap untuk digunakan bermain.

pengertian teks laporan hasil observasi


Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi, Struktur, Kaidah Kebahasaan, dan Cara Menyusunnya

Hai sobat kembali lagi di blog SiswaMaster.com, kali ini kita akan mempelajari pengertian, struktur, ciri/kaidah kebahasaan, contoh dan cara memproduksi/menyusun teks laporan hasil observasi (LHO). Apa sih teks LHO itu ? Daripada semakin penasaran, yuk simak pembahasan kita kali ini......
Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi, Struktur, Ciri Kebahasaan, dan Contohnya

A. DEFINISI/PENGERTIAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Observasi : Pengamatan

Teks Laporan Hasil Observasi adalah teks yang menjelaskan informasi mengenai sesuatu, baik itu hewan, tumbuhan, alam, fenomena sosial, hasil karya manusia, dan/atau fenomena alam sesuai fakta dengan klasifikasi kelas dan subkelas yang ada di dalamnya berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan.

Masih belum paham ?

Singkatnya, teks LHO adalah sebuah teks yang akan memaparkan hasil observasi secara sistematik dan objektif berdasarkan kenyataan/fakta yang ada.
Teks jenis ini juga mendeskripsikan mengenai bentuk, ciri, dan/atau sifat umum suatu objek. Objek tersebut dapat berupa manusia, benda, hewan, tumbuhan, atau berbagai peristiwa yang terjadi di dunia ini.

B. APA TUJUAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI ?


Tujuan teks LHO adalah untuk menyampaikan informasi tentang klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu secara apa adanya sesuai kriteria tertentu sebagai hasil pengamatan (secara sistematis dan objektif) serta untuk memecahkan suatu persoalan berupa hipotesis hasil pengamatan.

Adapun tujuan lainnya yaitu :
  • Untuk mengatasi suatu persoalan.
  • Untuk menemukan teknik atau cara terbaru.
  • Untuk mengambil keputusan yang lebih efektif.
  • Untuk melakukan pengawasan dan/atau perbaikan.
  • Untuk mengetahui perkembangan suatu permasalahan.

C. APA FUNGSI DARI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI ?

  1. Melaporkan tanggung jawab sebuah tugas dan kegiatan pengamatan.
  2. Sebagai sumber informasi terpercaya.
  3. Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan dan/atau pemecahan masalah dalam pengamatan.
  4. Sarana untuk pendokumentasian.

D. APA BEDANYA ANTARA TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DENGAN TEKS DESKRIPSI ?


Keduanya memang sama-sama menyampaikan informasi sesuai fakta, tapi letak perbedaannya ada pada sifatnya yaitu :
  • Teks Laporan Hasil Observasi  : bersifat universal yang di dalamnya ada klasifikasi dan fakta deskripsi.
  • Teks Deskripsi : bersifat unik dan individual yang di dalamnya ada deskripsi spesifik.

E. STRUKTUR TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN PENJELASANNYA


#1. Pernyataan Umum/Klasifikasi 

Berisi tentang informasi/pengertian mengenai sesuatu yang dibahas atau hasil pengamatan yang telah dilakukan.

Bagian ini dapat diartikan juga sebagai pembuka karangan secara umum dengan menjelaskan penggolongan/klasifikasi tentang objek yang hendak dilaporkan, seperti : benda, tumbuhan, lingkungan, organisme, hewan, fenomena sosial, fenomena alam, dan lain sebagainya.

Pada bagian ini objek akan diklasifikasi berdasarkan atas persamaan dan/atau perbedaannya. Kemudian kriteria tersebut digunakan untuk membedakan kelas, subkelas dan rincian yang lebih mendetail lagi.

#2. Paragraf yang terdiri dari anggota/aspek yang dilaporkan

Pada bagian ini, berisi penjelasan secara rinci mengenai informasi yang akan disampaikan berdasarkan hasil pengamatan.

Pada bagian ini, akan diuraikan klasifikasi atau penggolongan secara runtut dari kelas yang besar hingga menjadi kelas yang kecil (subkelas). Misalnya penggolongan diikuti rincian dari aspek perilaku, genetik, lingkungan, fungsi, peran, fisik, atau kepribadiannya.

F. CIRI-CIRI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

  1. Ditulis secara lengkap dan sempurna.
  2. Bersifat objektif, global dan/atau universal.
  3. Objek yang akan dibicarakan/dibahas adalah objek tunggal.
  4. Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.
  5. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya.
  6. Tidak mengandung prasangka/dugaan/pemihakan yang menyimpang atau tidak tepat.
  7. Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat di dalamnya.
  8. Tidak adanya bagian penutup dari penulis. Penulis hanya melaporkan apa yang dilihat dan diketahuinya berdasarkan hasil analisis serta observasinya.
  9. Menitikberatkan pada pengelompokkan segala sesuatu ke dalam jenis-jenis dengan ciri atau keadaannya secara umum.
  10. Disajikan secara menarik, baik dalam hal kata, bahasa jelas, isinya berbobot maupun susunannya logis.
  11. Teks Laporan Hasil Observasi menggambarkan sesuatu secara umum dan sesuai fakta, tanpa adanya opini penulis.
  12. Teks deskripsi menggambarkan secara khusus (unik dan individual) dan menggunakan sudut pandang penulis.

G. CIRI/KAIDAH KEBAHASAAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI


#1. Menggunakan frasa nomina yang diikuti penjenis dan pendeskripsi.

#2. Menggunakan verba relasional, seperti : ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan, termasuk, meliputi, terdiri atas, disebut, dan lain-lain (digunakan untuk menyatakan definisi pada istilah teknis atau istilah yang digunakan secara khusus pada bidang tertentu).

#3. Menggunakan verba aktif alam untuk menjelaskan perilaku, seperti : bertelur, membuat, hidup, makan, tidur, dan sebagainya.

#4. Menggunakan kata penghubung yang menyatakan :
  • Tambahan : dan, serta
  • Perbedaan : berbeda dengan
  • Persamaan : sebagaimana, seperti halnya, demikian halnya, hal demikian, sebagai, hal yang sama
  • Pertentangan : sedangkan, tetapi, namun, melainkan, sementara itu, padahal berbanding terbalik
  • Pilihan : atau
#5. Menggunakan paragraf dengan kalimat utama untuk menyusun informasi utama, diikuti rincian aspek yang hendak dilaporkan dalam beberapa paragraf.

#6. Menggunakan kata keilmuwan atau teknis, seperti : herbivora, degeneratif, osteoporosis, mutualisme, parasitisme, pembuluh vena, leukimia, syndrom, phobia, dan lain-lain.

H. SIFAT TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

  • Bersifat Informatif.
  • Bersifat Komunikatif.
  • Bersifat Objektif.

I. SYARAT/KRITERIA TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI YANG IDEAL, BAIK DAN BENAR

  • Memiliki susunan struktur teks yang urut dan lengkap.
  • Dalam struktur teks tidak memiliki kesimpulan/penutup.
  • Di dalam teks tidak ada opini dari penulis.
  • Teks menjelaskan sebuah informasi yang benar adanya (sesuai fakta).

J. LANGKAH MEMPRODUKSI/MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

  1. Membuat judul laporan sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.
  2. Membuat kerangka teks dengan menitikberatkan pembuatan gagasan utama sesuai dengan hasil pengamatan.
  3. Menyusun teks berdasarkan gagasan utama yang telah dibuat, diawali dengan paragraf pernyataan umum lalu ke bagian isi (anggota/aspek yang dilaporkan). Jadi, setelah membuat klasifikasi secara umum, langkah selanjutnya adalah menjabarkan klasifikasi tersebut berdasarkan hasil pengamatan (jika belum maksud, sobat bisa lihat contoh teks LHO di bawah)
  4. Meneliti kembali hasil penulisan teks, jika terdapat kalimat janggal atau terdapat kesalahan penulisan, segera perbaiki kembali.
Baca artikel lainnya : Pengertian teks anekdot dan contohnya

Demikianlah artikel mengenai pengertian, struktur, kaidah kebahasaan, contoh dan cara memproduksi/menyusun teks laporan hasil observasi, semoga dapat menambah wawasan kita terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Kurang paham mengenai pembahasan kita kali ini ? Yuk tanya dikomentar :)

Pengertian interaksi sosial

Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli

  • Gilin: Pengertian interaksi sosial menurut gillin bahwa interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yangdinamis yang menyangkut hubungan antarindividu dan kelompok atau antarkelompok.
  • Macionis: Menurut Macionis bahwa pengertian interaksi sosial adalah proses bertindak dan membalas tindakan yang dilakukan seseorang dalam hubungan dengan orang lain.
  • Soerjono Soekanto: Pengertian interaksi sosial menurut Soerjono Soekanto bahwa interaksi sosial adalah proses sosial mengenai cara-cara berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu serta menentukan sistem dan hubungan sosial.
  • Broom dan Selznic: Menurut Broom dan Selznic, bahwa pengertian interaksi sosial adalah proses bertindak yang dilandasi oleh kesadaran adanya orang lain dan proses menyesuaikan respon (tindak balasan) sesuai dengan tindakan orang lain.
  • Kimball Young dan Raymond W. Mack: Pengertian interaksi sosial menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack adalah hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dengan kelompok maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya.
  • Homans: Menurut Homans, pengertian interaksi sosial adalah suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individulain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh yang menjadi pasangannya.
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial 
Bentuk interaksi sosial dibedakan menjadi dua kelompok yaitu bentuk interaksi sosial asosiatif, dan bentuk interaksi sosial disosiatif yaitu sebagai berikut...
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif
  • Kerja Sama (Cooperation), adalah suatu usaha bersama antar individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. 
  • Akomodasi (Accomodation), adalah proses penyesuaian sosial dalam interaksi antarindividu dan antarkelompok untuk meredakan pertentangan. 
  • Asimilasi (Assimilation), adalah proses ke arah peleburan kebudayaan sehingga setiap pihak dapat merasakan kebudayaan tunggal sebagai milik bersama. 
  • Akulturasi (Acculturation), adalah proses yang timbul dari suatu kebudayaan untuk menerima unsur budaya asing tanpa menyebabkan kebribadian budaya sendiri hilang.  
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif
  • Persaingan (Competition), adalah suatu perjuangan dari berbagai pihak yang lomba-lomba untuk mencapai suatu tujuan yang sama.  
  • Kontraversi, adalah suatu bentuk proses sosial yang menunjukkan ketidaksenangan atau ketidakpuasan terhadap pihak lain baik secara sembunyi atau terang-terangan.   
  • Pertentangan/Konflik Sosial, adalah proses sosial antarperorangan atau kelompok masyarakat tertentu akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar sehingga menimbulkan adanya semacam jurang pemisah antara mereka.
Ciri-Ciri Interaksi Sosial 
Ciri-ciri interaksi sosial adalah sebagai berikut..
  • Jumlah pemeran lebih dari satu orang 
  • Terjadi komunikasi antara pelaku melaku kontak sosial 
  • Memiliki maksud atau tujuan yang jelas
  • Berdasarkan  pola suatu sistem sosial tertentu. 
Contoh-Contoh Interaksi Sosial 
1. Contoh Interaksi Sosial Indivdu dengan Individu 
  • Seorang kakak mengajari adeknya belajar matematika
  • Indah belajar bermain yang diajar oleh  satriawan 
  • Seorang dokter dengan pasiennya
  • Seorang siswa bertanya kepada gurunya 
2. Contoh Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok 
  • Presiden dengan rakyatnya 
  • Guru dengan siswanya 
  • Komandan dengan anggotanya
  • Khotbah jumat dimesjid 
  • Gubernur Ahok dengan warga kampung pulo
3. Contoh Interaksi Sosial Kelompok dengan Kelompok
  • PMR dan Pramuka bekerja sama dalam pemberian bantuan 
  • Polisi dengan TNI saling bekerja sama memberantas preman 
  • Kelompok A dan Kelomok B saling berdebat atau mendiskusikan sesuatu
  • Osis dengan pramuka saling membantu dalam menyukseskan kegiatan tanam 10000 bibit
Syarat-Syarat Interaksi Sosial 
Menurut Soerjono Soekanto, bahwa interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa dengan dua syarat antara lain sebagai berikut...
  • Kontak Sosial, adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain dimana kontak sosial merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan saling bereaksi satu dengan yang lain meski tidak bersentuhan fisik.
  • Komunikasi, adalah adanya kegiatan yang saling menafsirkan perilaku yang meliputi pembicaraan, gerakan fisik,atau sikap dan perasaan-perasaan.
Faktor-Faktor Interaksi Sosial  
Berlangsungnya interaksi sosial didasarkan dari beberapa faktor antara lain sebagai berikut...
a. Sugesti, adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikut pandangan/pengaruh tanpa dengan berpikir panjang.Contoh sugesti adalah obat impor yang harganya mahal namun karena produk impor dan dianggap manjur dalam menyembuhkan penyakit. Pernyataan tersebut merupakan sugesti dari harga obat yang mahal dan embel-embel produk luar negeri.

b.Imitasi, adalah tindakan atau usaha yang dilakukan untuk meniru tindakan orang lain. Imitasi biasanya tidak dapat disadari dilakukan. Contoh imitasi adalah seorang anak sering meniru kebiasaan-kebiasaan orang tuanya misalnya cara berbicara, berpakaian, dan makan. Namun imitasi dipengaruhi oleh lingkungannya khususnya lingkungan sekolah.

c. Identifikasi, adalah kecenderungan atau keingingan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Akibat dari identifikasi adalah terjadinya pengaruh yang lebih dalam dari sugesti dan imitasi karena identifikasi dilakukan secara sadar.

d. Simpati, adalah seseorang yang merasa tertarik pada orang lain. Perasaan simpati dapat disampaikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau lembaga formal pada saat-saat khusus. Contoh dari simpati adalah saat seorang tertimpa musibah. Perasaan simpati biasanya menimbulkan perasaan yang sayang/

e. Motivasi, adalah dorongan yang diberikan kepada seseorang individu kepada individu lainnya. Tujuan motivasi adalah agar orang yang diberi motivasi atau dorongan untuk menuruti dan bersemangat.

 

Demikianlah informasi mengenai Interaksi Sosial-Pengertian, Bentuk, Ciri, Contoh, Syarat & Faktor. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian interaksi sosial, bentuk-bentuk interaksi sosial, ciri-ciri interaksi sosial, contoh-contoh interaksi sosial, syarat-syarat interaksi sosial, dan faktor-faktor interaksi sosial. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

kisah nabi muhammad saw dari lahir hingga wafat

Kisah Nabi Muhammad SAW dari Lahir Hingga Wafat

Beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushayi bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luayy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin ‘Adnan dan selanjutnya bertemu garis keterunan beliau dengan Nabi Ismail as.
Adapun garis keturunan beliau dari sisi Ibunya adalah Muhammad bin Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Dengan demikian, garis keturunan beliau dari sisi ayah dan ibu bertemu pada kakek beliau, Kilab.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW, dilahirkan pada hari Senin, tanggal 12 Rabi’ul Awwal, Tahun Gajah, yakni tahun datangnya pasukan gajah (dipimpin oleh Raja Abrahah dari Yaman) ke Mekkah dengan maksud untuk menghancurkan Ka’bah. Namun Allah SWT menghalangi maksud mereka itu dengan menghancur leburkan seluruh pasukan gajah tersebut.

Masa Persusuan Nabi Muhammad SAW

Beliau SAW disusukan oleh Halimah binti Dzuaib As-Sa’diyah dan selama beliau disusukan olehnya, berlimpahan keberkahan diturunkan Allah SWT kepada keluarga Halimah dan itu berlangsung selama empat tahun.

Nabi Muhammad Usia 6 Tahun

Pada tahun keenam dari umur beliau SAW, ibunya membawanya pergi ke Madinah untuk menemui paman-pamannya di sana. Namun ketika baru sampai ke desa Abwa, yakni suatu desa yang terletak antara kota Mekkah dan Madinah, Ibunya, Aminah meninggal dunia. Maka beliau SAW diasuh oleh Ummu Aiman dibawah tanggungan kakek beliau Abdul Muthalib, dan ini berlangsung selama dua tahun.

Nabi Muhammad Usia 8 Tahun

Pada tahun kedelapan dari umur beliau, Abdul Muthalib kakek beliau meninggal dunia, maka beliau selanjutnya diasuh oleh paman beliau Abu Thalib. Abu Thalib ini adalah seorang yang dermawan namun kehidupannya fakir yang tak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Nabi Muhammad Usia 9 Tahun

Pada tahun kesembilan, beliau dibawa berniaga oleh pamannya, Abu Thalib ke negeri Syam, dan ini merupakan perjalanan beliau yang pertama. Para kafilah dagang ini berkumpul di dekat kota Basrah dan di sana bertemu dengan seorang pendeta bernama Buhaira.
Pendeta ini memberitahukan kepada mereka akan munculnya seorang nabi pada zaman ini dari kalangan orang Arab. Informasi ini termaktub dalam kitab-kitab suci mereka, dan mereka mengatakan hingga saat ini, nabi tersebut belum muncul.

Nabi Muhammad Usia 15 Tahun

Pada tahun kelima belas, beliau pernah ikut dalam peperangan Fijar yang terjadi di suatu tempat antara Nahlah dan Thaif. Peperangan ini sebenarnya akan dimenangkan oleh kelompok dimana beliau SAW berada di dalamnya, namun akhirnya terjadi suatu perdamaian diantara dua kelompok yang berperang itu.

Nabi Muhammad Usia 25 Tahun

Pada tahun ini, beliau SAW pergi ke Negeri Syam untuk kedua kalinya, dengan membawa dagangan milik Khadijah binti Khuwailid. Khadijah memperkerjakan beliau, setelah mendengar tentang kejujuran beliau dan dapat dipercaya, sehingga oleh kaumnya beliau diberi gelar Al Amin (yang dapat dipercaya).
Setelah berselang dua bulan sekembalinya beliau dari negeri Syam, beliau menikah dengan Siti Khadijah r.a.

Nabi Muhammad Usia 30 Tahun

Pada tahun ini beliau SAW menyaksikan dibangunnya kembali Ka’bah, setelah sebelumnya Ka’bah ini hancur oleh banjir bandang dan juga pernah terbakar. Rasulullah beserta pamannya, Abbas termasuk diantara orang yang ikut serta membangun Ka’bah ini, dimana beliau bersama-sama yang lain, ikut mengangkut batu-batu dipundaknya.
Pada waktu masyarakat Quraisy berselisih tentang siapa yang berhak untuk meletakan Hajar Aswad pada tempatnya semula, Rasulullah bertindak sebagai Hakim atau arbitrer yang memberikan keputusan yang adil. Dan masyarakat Quraisy rela dengan keputusan beliau itu.

Nabi Muhammad Usia 40 Tahun

Pada tahun keempat puluh, Allah SWt memuliakan beliau SAW dengan ditetapkannya sebagai Nabi dan Rasul dengan turunnya Malaikat Jibril kepadanya, dimana sebelumnya beliau menyendiri beruzlah dan beribadah dengan memilih tempat di Gua Hira disebelah atas Jabal Nur. Dan pertama kali yang beliau rasakan dan diperlihatkan kepada beliau adalah adanya mimpi yang benar.

Turunnya Wahyu Pertama

Yang pertama kali turun kepada beliau, yang merupakan wahyu dari Allah SWT, ialah firman Allah yang berbunyi :
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ –  خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ –  اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ  –  الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ 
Yang artinya :
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Al-‘Alaq, 1-4)

Dakwah Secara Rahasia

Dan diantara orang yang pertama kali beriman dari kalangan laki-laki adalah Abu Bakar bin Kuhafah, dan dari kalangan wanita adalah istri beliau, Khadijah dan dari kalangan anak-anak adalah Ali bin Abi Thalib, dimana Ali belum pernah melukan sujud sama sekali terhadap suatu patung, sehingga dengan demikian kepada beliau diberi tambahan (sesudah menyebut namanya) dengan sebutan Karramallahu Wajhah (Allah telah memuliakan pribadinya).

Perintah Dakwah Secara Terang-terangan

Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada beliau untuk melakukan dakwah secara terang-terangan, dengan firmanNya,
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
Yang artinya :
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” (Al-Hijr, 94)
Maka beliau respon dan sambut perintah Allah SWT ini dengan baik, maka beliau melakukan dakwah kepada manusia untuk mengesakan Allah dan meninggalkan perbuatan syirik dan kekufuran. Sebagian mereka ada yang beriman dan sebagian ada yang kafir.

Nabi Muhammad Disakiti Oleh Kaumnya

Rasulullah SAW pernah disakiti oleh kaumnya secara keji, antara lain beliau dilempari dengan batu atau dengan kotoran di pintu rumahnya. Namun beliau senantiasa bersikap sabar dan sabar, sehingga akhirnya yang hak mengalahkan yang batil, karena sebenarnya yang batil itu akan kalah dan hancur.

Tahun Kelima Kenabian

Pada tahun ini, Rasulullah SAW memerintahkan kepada para sahabatnya untuk berhijrah ke negeri Habasyah, setelah mengetahui bahwa Kaum Quraisy selalu melakukan tindakan-tindakan yang menyakitkan kepada mereka, padahal tidak ada kaum kerabat yang akan menolong dan menghalang-halangi tindakan kaum Quraisy tersebut.
Maka sebagian sahabat berhijrah untuk menyelamatkan agama mereka, dan ini adalah hijrah pertama dari Mekkah, dimana jumlah mereka yang berhijrah adalah sepuluh orang laki-laki dan lima orang perempuan. Mereka kembali lagi ke Mekkah dari Habasyah setelah berdiam di sana selama tiga bulan.

Tahun Ketujuh Kenabian

Pada tahun ketujuh ini, Nabi bersama-sama pamannya, Abu Thalib dan Bani Hasyim serta Bani Muthalib, baik yang muslim maupun yang masih kafir, memasuki Syi’b. Maka pada kesempatan ini kalangan Quraisy memutus jalur suplai makanan dan kegiatan berniaga di pasar kepada mereka, kecuali apabila mereka menyerahkan Muhammad kepada kalangan Quraisy untuk dibunuh.
Dan pada tahun ini juga, Rasulullah memerintahkan kepada para sahabatnya untuk melakukan hijrah ke Habasyah, yakni hijrah untuk kedua kalinya. Jumlah sahabat yang ikut hijrah kali ini sebanyak delapan puluh tiga laki-laki dan delapan perempuan.

Tahun Kesepuluh Kenabian

Pada tahun kesepuluh, Khadijah istri Rasulullah SAW wafat dan dua bulan kemudian wafat pula paman Rasulullah SAW, Abu Thalib, pada usia delapan puluh tujuh tahun.
Setelah wafat Abu Thalib ini, tindakan menyakiti Rasulullah SAW dari kalangan Quraisy semakin bertambah keras, karena mereka beranggapan bahwa apa yang telah mereka usahakan dan capai dari Rasulullah SAW tidak seperti apa yang telah mereka peroleh ketika Abu Thalib masih hidup.

Hijrah ke Thaif

Pada tahun kesepuluh ini, Rasulullah melakukan hijrah ke Thaif, dan beliau berdiam di sana selama satu bulan, melakukan dakwah kepada penduduk Thaif. Namun dakwah beliau di sana tidak mendapat respon dari mereka, bahkan justru menolaknya dengan suatu penolakan dan tindakan yang buruk. Mereka melakukan pelemparan batu kepada beliau, sehingga mengenai kepala beliau dan menyebabkan luka-luka di kepalanya. Setelah dakwah di sana gagal, beliau kembali ke Mekkah.

Tahun Kesebelas Kenabian

Pada tahun kesebelas ini, terjadinya peristiwa Isra dan Mi’raj. Isra adalah perjalanan Rasulullah SAW di waktu malam hari dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjdiil Aqsha di Baitul Maqdis di Palestina, dan beliau pulang kembali pada malam itu juga ke Mekkah. Al-Qur’an telah menjelaskan peristiwa ini dengan firman Allah SWT :
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Yang artinya :
”Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar dan Maha Melihat.” (Al-Isra, 1)
Sedangkan Mi’raj adalah naiknya beliau pada malam itu juga kea lam tinggi dan di sana diwajibkannya ibadah shalat yang lima waktu.

Tersebarnya Agama Islam

Dan Rasulullah SAW melakukan kegiatan keluar ke kabilah-kabilah Arab untuk melakukan dakwah memperkenalkan ajaran islam kepada mereka. Sebagian mereka ada yang beriman dan sebagian ada yang tetap kafir.
Diantara mereka yang beriman, ada enam orang dari penduduk Madinah, yang antara lain karena telah tersebarnya Islam di sana.

Tahun Kedua Belas Kenabian

Pada tahun ini, dua belas orang laki-laki dari Madinah menemui Rasulullah SAW. Diantaranya sepuluh orang dari suku Aus dan dua orang dari suku Khazraj dan kemudian mereka semua beriman. Dan dari yang dua belas orang ini, lima orang diantaranya adalah dari kelompok mereka yang enam orang yang telah beriman sebelumnya.
Mereka keseluruhan melakukan baiat dihadapan Nabi untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, tidak melakukan pencurian dan tidak akan melakukan perbuatan zina, kemudian mereka kembali ke Madinah. Mereka di sana dengan pertolongan Allah mendakwahkan Islam kepada penduduk Madinah.

Tahun Ketiga Belas Kenabian

Pada tahun ini juga, datang kepada Rasulullah SAW tujuh puluh orang laki-laki dan dua perempuan dari penduduk Arab Madinah, dan mereka masuk Islam semuanya serta melakukan baiat dihadapan Nabi sebagai baiat yang kedua.
Kemudian mereka pulang kembali ke Madinah, dan dengan perantaraan mereka maka tersebarlah Islam diantara penduduk Madinah secara luas.
Dan ketika tindakan menyakiti Nabi dan para sahabat serta kaum muslimin bertambah keras dari kalangan Quraisy, maka Nabi memerintahkan kaum muslimin untuk melakukan hijrah ke Madinah dan selanjutnya beliau pun bersama-sama dengan Abu Bakar juga melakukan hijrah dengan berjalan kaki cepat-cepat hingga beliau berdua sampai ke Gua Tsur.

Nabi Muhammad Di Gua Tsur

Di dalam Gua Tsur ini, turun wahyu dari Allah SWT berupa ayat,
إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّـهَ مَعَنَا
Yang artinya,
”… di waktu dia berkata kepada temannya, ‘Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita’.” (At-Taubah, 40)
Diriwayatkan bahwa ketika Rasulullah SAW akan tidur di dalam Gua itu, Abu Bakar meletakan kepala beliau di atas dua lututnya dan sewaktu beliau sedang tidur, Abu Bakar melihat suatu lubang di dinding gua itu, maka ia meletakkan mata kakinya untuk menutupi lubang tersebut, khawatir di dalam lubang itu ada sesuatu yang menyakiti Nabi.
Maka pada saat itu mata kaki Abu Bakar disengat oleh kalajengking yang ada di dalam lubang itu, tetapi Abu Bakar meskipun merasa kesakitan oleh sengatan itu, tidak menggerakkan kakinya, dan ketika rasa sakitnya memuncak, air mata Abu Bakar berjatuhan mengenai pipi Rasulullah SAW.
Maka beliau terbangun dan menanyakan kepada Abu Bakar kenapa ia menangis? Ia menjawab bahwa ia disengat kalajengking di kakinya, maka beliau mengusap dengan tangan beliau di tempat yang sakit itu, dan seketika rasa sakit itu hilang dengan pertolongan Allah SWT.

Masjid Pertama Quba

Setelah tiga malam beliau dan Abu Bakar berdiam di Gua Tsur, seorang petunjuk jalan datang menemui beliau berdua dengan membawa dua ekor unta tunggangan. Maka kemudian mereka bertiga pergi berjalan menuju kota Madinah.
Mereka tiba di kota Quba pada hari Senin tanggal dua belas Rabi’ul Awwal. Itulah tanggal hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah, yang kelak dijadikan awal penanggalan Islam yang dimulai dari bulan Muharram, yaitu awal Tahun Hijriyah yang disandarkan kepada hijrah beliau ke Madinah.
Di kota Quba ini, Rasulullah SAW mendirikan sebuah masjid yang oleh Allah SWT diberikan sifat sebagai masjid yang dibangun atas dasar taqwa (kepada Allah) dari semenjak pertama hari dibangunnya. Di dalamnya terdapat orang-orang yang cinta untuk bersuci, dan Rasulullah SAW melakukan shalat di dalam masjid ini bersama-sama empat puluh orang sahabatnya.

Keluar Menuju Kota Madinah

Setelah melakukan shalat Jum’at pertama yang Rasulullah SAW lakukan di desa Bani Salim bin ‘Auf, beliau kemudian menaiki untanya menuju kota Madinah. Di sana para kaum Anshar menyambut beliau dengan suka cita penuh kegembiraan, setaya mengelilingi beliau, sementara para wanita dan anak-anak keluar dari rumah mereka ingin menemui beliau seraya mendendangkan nasyid :
Thala’al badru ‘alaina, min tsaniyatil wada’i
Wajabasy syukru’alaina, ma da’a lillahi da’i
Ayyuhal mab’utsu fina, ji ta bil amri mutha’i
Yang artinya,
“Di atas kita telah muncul bulan purnama. Muncul dari Tsaniyah al-Wada. Kita wajib bersyukur kepadaNya, Seorang Da’I menyeru kita ke jalanNya. Wahai orang yang diutus kepada kami, Kau datang membawa perintah yang harus ditaati.”

Tahun Pertama Hijrah

Di kota Madinah Nabi Muhammad SAW, mendirikan masjidnya yang mulia. Beliau secara pribadi ikut serta membangun masjid tersebut, sebagai bentuk dorongan kepada kaum muslimin untuk cinta bekerja dan beramal.
Di tahun ini telah pula disyari’atkan adzan, sebagai suatu cara dan saran untuk memanggil kaum muslimin untuk berkumpul, di kala telah masuk waktu shalat.

Disyariatkannya Berperang

Sebagaimana kita ketahui, bahwa Nabi SAW tidak pernah memaksa seseorang untuk memeluk agama Islam, juga beliau tidak memiliki sebuah pedang untuk menebas leher-leher orang. Tugas yang diemban beliau adalah semata-mata untuk berdakwah mengajak orang untuk beriman, sekaligus menyampaikan kabar gembira dengan datangnya Islam.
Namun karena kaum kafir Quraisy terus menerus menyakiti orang-orang islam, disebabkan hasad dan dengki, maka kepada kaum muslimin diijinkan untuk berperang mempertahankan diri atas tindakan mereka.

Tahun Kedua Hijrah

Di tahun ini terjadi perang Waddan, yaitu suatu desa yang terletak diantara kota Mekkah dan kota Madinah, juga perang Buwath, yaitu suatu pegunungan dari pegunungan Juhainah, dan perang Al-‘Asyirah yaitu suatu tempat antara Yanbu’ dan Dzil Marwah, yang kesemua itu semata-mata untuk menghambat perjalanan kaum Quraisy, bukan untuk membinasakannya.

Perubahan Arah Kiblat dan Puasa Ramadhan

Pada tahun kedua hijrah ini, arah kiblat dirubah, yang semula menghadap ke arah Baitul Maqdis di Palestina, kini ke arah Ka’bah yang ada di Mekkah. Juga pada tahun ini, diwajibkannya puasa Ramadhan, dimana Rasulullah SAW sebelumnya berpuasa sebanyak tiga hari setiap bulannya.

Kewajiban Zakat Mal (Harta)

Pada tahun kedua hijrah ini, juga ditetapkannya kewajiban untuk mengeluarkan zakat bagi orang-orang kaya dari umat Islam, yang diberikan kepada orang-orang fakir dan miskin dan golongan-golongan lainnya, sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an,
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّـهِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً مِّنَ اللَّـهِ ۗ وَاللَّـهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Yang artinya,
”Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan oleh Allah dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (At-Taubah, 60)

Perang Badar Kubra

Pada tahun ini juga terjadi Perang Badar Kubra, yaitu ketika Rasulullah SAW keluar kota Madinah dengan membawa pasukan sebanyak 313 personil. Ketika kaum kafir Quraisy mengetahui hal tersebut, maka mereka mengumpulkan pasukannya yang berjumlah 1000 personil.
Dan kedua pasukan ini, bertemu di Badar, maka terjadilah pertempuran antara keduanya, dan Allah SWT dalam pertempuran ini menolong pasukan Islam dengan mendatangkan para malaikat yang ikut bertempur bersama mereka.
Dalam jarak waktu yang tidak lebih dari satu jam, pasukan Quraisy dapat dikalahkan, mereka lari dengan meinggalkan korban mati dari pihak mereka sebanyak 70 orang dan tertawan sebanyak 70 orang juga. Firman Allah SWT,
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّـهُ بِبَدْرٍ وَأَنتُمْ أَذِلَّةٌ ۖفَاتَّقُوا اللَّـهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Yang artinya :
”Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah.” (Ali Imran, 123)

Sholat ‘Id Pertama

Pada tahun ini pula disyari’atkannya Shalat Hari Raya, yang hikmahnya tak diragukan lagi banyaknya, bagi orang yang berakal. Seorang Imam memimpin dan melaksanakan Shalat Hari Raya ini sebanyak dua raka’at bersama-sama kaum muslimin.
Kemudian menyampaikan khutbah sesudahnya, memberikan pengajaran dan nasehat kepada mereka. Selanjutnya kaum muslimin bersalaman satu sama lain penuh keakraban dan persaudaraan paripurna.

Ali Menikah Dengan Fatimah

Pada tahun kedua hijrah ini, Ali menikah dengan Fatimah, semoga Allah SWT meridhoi keduanya. Saat itu Ali berusia 21 tahun, sementara Fatimah berusia 15 tahun. Juga di tahun itu Rasulullah SAW menikahi Aisyah binti Abu Bakar Shiddiq, semoga Allah meridhoi keduanya dan menjadikan surga tempat tinggalnya.

Tahun Ketiga Hijrah

Pada tahun ini terjadi peperangan Uhud, 3000 personil pasukan Quraisy yang terdiri dari pasukan berkuda dan perbekalan perang yang cukup banyak, berangkat menuju kota Madinah untuk melaksanakan balas dendam atas terbunuhnya para bangsawan mereka di peperangan Badar.
Dan ini merupakan hari-hari yang cukup menyedihkan bagi kaum muslimin karena pada perang ini telah mati syahid Hamzah, paman Rasulullah SAW. Jumlah pasukan Islam yang terbunuh secara syahid sebanyak 70 lebih personil diantaranya 6 orang dari kaum Muhajirin dan selebihnya dari kaum Anshar. Sementara dari pihak kaum Musyrikin yang tewas ada sebanyak 23 orang.
Pada tahun ini dilahirkannya Hasan bin Ali r.a dan Usman bin Affan menikah dengan Ummi Kulsum putrid Rasulullah SAW, setelah wafatnya Ruqoyah, saudara Ummi Kulsum. Oleh karena itulah Usman bin Affan dijuluki Dzun Nurain (yang mempunyai dua cahaya). Pada tahun ini juga Rasulullah SAW menikahi Hafsah binti Umar bin Khattab r.a.
Pada tahun ini Allah SWT mengharamkan khamar secara mutlak, karena bahayanya yang demikian besar terhadap akal, harta benda dan fisik manusia. Allah SWT berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Yang artinya,
”Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khammar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaithan. Maka jauhilah pebuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (Al-Maidah, 90)

Tahun Keempat Hijrah

Pada tahun ini Rasulullah SAW memerintahkan kaum Yahudi untuk pergi meninggalkan kota Madinah. Sebelumnya diantara mereka dengan Rasulullah SAW telah diadakan suatu perjanjian, dimana diantara kedua belah pihak harus saling memelihara dan menjaga keamanan masing-masing dan tidak saling mengkhianati terhadap perjanjian itu. Namun pihak Yahudi berkhianat terhadap Rasul dan berusaha membunuh beliau, karena terbujuk oleh rayuan syaithan.
Oleh karena itulah mereka diperintahkan untuk keluar atau diusir oleh Rasulullah SAW dari Madinah. Namun mereka enggan mematuhi perintah beliau, dan mereka tetap tidak mau pergi. Maka kaum muslimin mengepung mereka dan melakukan pemboikotan terhadap mereka serta memaksa mereka untuk pergi meninggalkan Madinah, dan akhirnya mereka pergi.
Pada tahun ini disyariatkannya shalat Khauf, shalat karena takut dan diturunkannya wahyu tentang tayammum. Juga di tahun ini, Rasulullah SAW memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mempelajari tulisan orang Yahudi agar Zaid bias menuliskan untuk Nabi surat kepada orang Yahudi, dan membacakan kepada beliau surat-surat yang datang dari mereka. Pada tahun ini pula, Husein bin Ali r.a dilahirkan.

Tahun Kelima Hijrah

Pada tahun ini terjadi perang Khandaq, dimana orang Musyrik dan orang-orang Yahudi bergabung untuk memerangi kaum Muslimin. Jumlah mereka sebanyak 10.000 orang yang dipimpin oleh Abu Sufyan, dan mereka mengepung kota Madinah serta mengadakan penekanan-penekanan ketat kepada kaum Muslimin, dan mempersempit ruang gerak mereka.
Rasulullah SAW beserta segenap kaum Muslimin, tidak keluar sama sekali dari kota Madinah, tetapi atas saran Salman Al-Farisi beliau memerintahkan kaum Muslimin untuk menggali parit, sebagai bentuk strategi untuk menghindari serbuan mereka.
Selama dalam pengepungan terhadap kaum Muslimin itu, Nabi berdoa kepada Allah SWT untuk kehancuran musuh, beliau mengucapkan doa, yang artinya,
”Ya Allah Tuhan yang menurunkan Kitab, Tuhan yang cepat perhitunganNya, hancurkanlah kaum sekutu (musyrik dan yahudi). Ya Allah hancurkanlah mereka sehancur-hancurnya, dan porak-porandakan mereka.”
Doa Nabi SAW didengan Allah SWT, Tuhan mengirim angin putting beliung yang memporak-porandakan pasukan sekutu, dan mereka lari pontang panting meninggalkan kota Madinah pada malam itu juga.

Perintah Memakai Hijab

Pada tahun ini juga, diberlakukannya ketentuan memakai hijab terhadap para istri Nabi SAW dengan diturunkannya ayat hijab. Allah SWT berfirman,
وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِن وَرَاءِ حِجَابٍ ۚ ذَٰلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
Yang artinya,
”Dan apabila kamu meminta sesuatu kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Al Ahzab, 53)
Dan Nabi SAW telah bersabda yang artinya, “Seseorang laki-laki tidak dibenarkan duduk-duduk berdua dengan seseorang perempuan di tempat yang sunyi kecuali bersama muhrimnya.”

Diwajibkannya Ibadah Haji

Pada tahun kelima hijrah ini, ibadah haji diwajibkan bagi mereka yang mampu mengadakan perjalanan ke Mekkah. Allah SWT berfirman,
وَلِلَّـهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا
Yang artinya,
”…mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah SWT, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (Ali Imran, 97)
Hikmah diwajibkannya ibadah haji cukup banyak, diantaranya yang terpenting dan paling esensi adalah berkumpulnya kaum Muslimin yang sedang melaksanakan ibadah haji ini. Dengan perbedaan kulit, etnis dan bahasa, dan Negara, berkumpul di satu tempat dalam rangka memperbaharui janji ikatan ukhuwah islamiyyah dan tekad kesetian untuk menegakkan kalimah Allah di muka bumi.

Tahun Keenam Hijrah

Pada tahun ini telah terjadi Shulhul Hudaibiyah (perjanjian damai hudaibiyah). Rasulullah SAW bersama-sama kaum Muslimin sebanyak 1400 orang pergi meninggalkan kota Madinah menuju Mekkah untuk melaksanakan ibadah Umroh. Mereka tidak membawa senjata, hanya perlengkapan untuk bepergian sebagai musafir.
Ketika sampai di Hudaibiyah, rombongan Rasulullah SAW dicegat oleh orang-orang kafir Quraisy dan mereka dihalang-halangi untuk melanjutkan perjalanan ke Baitullah Haram. Setelah diadakan perundingan diantara kedua belah pihak, dicapai kesepakatan damai meliputi lima hal, yaitu :
Disepakati adanya gencatan senjata (penghentian perang) antara kedua belah pihak selama sepuluh tahun.
Saling memelihara keamanan masing-masing antara kedua belah pihak.
Kaum Muslimin agar kembali pulang ke Madinah, tidak meneruskan perjalanan untuk Umrah pada tahun ini.
Rasulullah SAW harus mengembalikan ke pihak kaum Musyrikin Quraisy bila ada dari mereka yang datang ke Madinah, meskipun telah masuk Islam. Tidak ada kewajiban bagi kaum Musyrikin Quraisy untuk mengembalikan kepada Rasulullah SAW orang yang dating ke pihak mereka dari Madinah.
Barangsiapa yang ingin masuk ke kelompok Muhammad, boleh masuk ke kelompoknya. Dan barangsiapa yang ingin masuk ke kelompok Quraisy, juga dipersilahkan masuk ke kelompoknya.

Minggu, 06 November 2016

cara merawat dan menanam tanaman hias

Cara Menanam dan Merawat Tanaman Hias dalam Pot



Advertisement
Tanaman hias dalam pot – Mempercantik rumah mungkin menjadi salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap orang agar tetap memiliki rasa nyaman untuk tinggalatau menetap di rumah. Hal ini penting dilakukan karena rumah merupakan tempat kita untuk beristirahat dari aktivitas kerja harian. Salah satu cara yang paling banyak dilakukan untuk mempercantik rumah adalah dengan menanam tanaman di taman atau kebun di rumah agar rumah tampak lebih hijau sehingga akan mendatangkan suasana yang sejuk dan tenang.
Menanam pohon ditaman atau kebun rumah mungkin menjadi pilihan utama, dikarenakan seperti yang sudah banyak kita ketahui bersama bahwa pohon merupakan sumber oksigen bagi kita. Namun, bagaimana jika taman atau kebun kita hanya merupakan area yang sempit atau terbatas? kita pastinya tidak bisa menanam pohon yang mungkin ukurannya cukup besar. Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa alternatif mulai dari menggunakan media polybag, pot, atau bahkan saat ini sudah bisa menggunakan media tanam yang terbuat dari air.
tanaman-hias-bunga-dalam-pot

Advertisement
Tanaman hias bunga dalam pot
Kebanyakan tanaman yang dapat ditanam pada media atau lahan yang terbatas adalah tanaman hias. Selain memiliki banyak manfaat juga dapat mempercatik tampilan rumah anda. Nah, pada artikel kali ini tanamanhiasan.com akan membahas mengenai Cara menanam dan merawat tanaman hias dalam pot secara benar

Cara Menanam Tanaman Hias Dalam Pot

Ada beberapa tahapan penting yang anda harus lakukan sebelum memulai menanam tanaman hias dalam pot, berikut ulasannya:
  1. Langkah pertama, anda harus menyediakan medianya tentunya yakni sebuah pot. Baiknya periksa apakah dibawah pot sudah terdapat sebuah lubang untuk drainase, jika belum sebaiknya anda lubangi. Lubang tersebut berfungsi sebagai saluran air, sebaiknya anda beri 3-5 lubang. Selain itu perhatikan pula ukuran potnya, ukuran pot harus sesuai dengan jenis dan ukuran tanaman.
  2. Setelah itu berikan batu kerikil, kemudian lapisi dengan ijuk.
  3. Setalah diberi ijuk dan kerikil, masukkan media tanamnya sekitar 1/3 dari pot, media tanam baiknya merupakan campuran tanah, pupuk kompos dan pasir.
  4. Setalh itu masukkan tanaman yang ingin di tanam.
  5. Setelah tanaman masuk ke dalam pot, tutup dengan media tanam yang tersisa dan padatkan. Usahakan untuk tidak mengisi pot sampai penuh. Beri sedikitnya sisa 2 cm agar saat disiram air tidak meluber. Jangan lupa bersihkan kotoran-kotoran yang menempel di dinding luar pot agar tanaman dalam pot terlihat lebih cantik.
  6. Selain pemiliha pot yang benar dan tepat, hal yang harus diperhatikan selanjutnya adalah penempatan posisi pot. Beberapa jenis tanaman hias harus mendapatkan asupan cahaya matahari yang cukup untuk tumbuh dengan baik, oleh karenanya letakkan pot pada posisi yang tepat.

Cara Merawat Tanaman Hias dalam Pot

Setalah menanam tanaman hias dalam pot, tentunya dibutuhkan perlakuan khusus atau perawatan yang baik agar tanaman hias yang kita tanam dapat tumbuh dengan baik, berikut beberapa cara untuk merawat tanaman hias dalam pot.
tanaman-hias-daun-dalam-pot
Tanaman hias daun dalam pot
1.Penyiraman atau Pengairan
Ada dua teknik untuk melakukan penyiraman pada tanaman hias dalam pot.
  • Pertama, dengan melakukan penyiraman secara langsung Pada cara ini air dapat disiramkan langsung pada permukaan media tanam atau juga dapat melalui pipa yang ditancapkan ke media tanam. Usahakan air siraman tidak mengenai tanaman secara langsung.
  • Cara kedua dengan memberikan air pada alas pot, dengan cara ini air akan meresap ke atas ke media tanam melalui sistem kapiler.  Keuntungan media tidak terlalu basah, tetapi ketersediaan air cukup terjamin. Untuk membantu peresapan air ke media tanam sebaiknya dipasang tali dari media ke alas pot melewati lubang drainase.
Penyiraman yang baik sebaiknya dilakukan antara pukul 7-10 pagi, atau pada saat sore hari. Air yang disiramkan juga harus diperhatikan, karena jika takaran siraman air yang diberikan terlalu banyak maka tanaman hias akan mengalami pembusukan akar.
Untuk mengetahui kadar air tanaman, kita bisa melakukan tes. Caranya dengan menggunakan tangkai lidi yang ditusukkan ke dalam tanah. Kedalamannya berkisar 5-7 cm. Jika kering sebaiknya disiram kembali.
2. Pemupukan
Tanaman hias juga membutuhkab pemupukan, agar menjaga nutrisi yang diserapnya sehingga dapat tumbuh dengan subur. Untuk tanaman hias bungan usahakn satu bulan sekali diberi pupuk NPK atau bisa juga dengan Plant Catalyst 2006 pupuk pelengkap yang mengandung unsur hara lengkap (makro + mikro). Merupakan katalisator dan berperan dalam mengefektifkkan serta mengoptimalkan tanaman menyerap pupuk-pupuk utama dari dalam tanah dan dari pupuk dasar (urea, SP-36, KCl, ZA, pupuk kandang).
3. Membersihkan Daun
Cara sederhana namun sangat penting untuk anda lakukan untuk merawat tanaman hias adalah dengan rutin melakukan pembersihan daun atau tangkai yang mengalami keguguran setiap 2 minggu sekali. Hal tersebut selain dapat membantu meningkatkan kesuburan tanaman juga dapat menjaga keindahan tanaman hias anda.
Mungkin sekian pembahasan kali ini mengenai Cara menanam dan merawat tanaman hias dalam pot, semoga informasi yang kami berikan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi anda yang gemar memperindah rumahnya dengan berbagai macam tanaman hias.

Advertisement

Tanaman Hias

    cara tanam dan perawatan yang benar 10 tanaman hias, cara menanam berbagai tumbuhan, cara menanam bunga hijau d pot gantung, Cara menanam tanaman di dalam pot, menanam tanaman hias, bercocok tanam bunga dalam polibag, ceritakan cara pemeliharaan tanaman hias dalam pot, cara memelihara tanaman hias, cara membudidayakan singkat tanaman hias, bercocok tanam bunga,

Rumus pemuaian panjang

Rumus Pemuaian Panjang, Luas dan Volume

Sebelum lebih jauh masuk pada pembahasan ini, sebaiknya anda mengetahui dan memahami pengertian pemuaian; baik pemuaian panjang, luas maupun volume.

Pada pembahasan kali kita akan membahas tentang rumus pemuaian panjang, rumus pemuaian luas dan rumus pemuaian volume.

Rumus pemuaian panjang

Rumus muai panjang zat padat secara lengkap dapat dilihat di bawah ini!


Dengan:
l1 = panjang awal (sebelum dipanaskan)
l2 = panjang setelah dipanaskan
T1 = suhu awal
T2 = suhu setelah dipanaskan
= koefisien muai panjang zat

Untuk Lebih jelasnya, Baca: Contoh Soal Pemuaian Panjang zat Padat

Daftar muai panjang suatu benda

Bahan
Koefisien muai panjang (a)
(x10-6 moC-1)
Aluminium
Kuningan
Tembaga merah
Gelas
Baja
Kuarts
Seng
Besi
24
20
14
4-9
12
0,4
26
10

Rumus pemuaian luas

Rumus muai luas zat padat secara detail dapat dilihat di bawah ini!


Dengan:
A1 = luas awal (sebelum dipanaskan)
A2 = luas setelah dipanaskan
T1 = suhu awal
T2 = suhu akhir
b  = koefisien muai luas zat
Adapun hubungan antara muai panjang (a) dan muai luas (dibaca beta) adalah = 2a.

Baca: Contoh soal pemuaian panjang, luas dan volume dilengkapi dengan pembahasannya

Rumus pemuaian volume

Rumus muai volume zat padat, cair dan gas secara lengkap dapat dilihat di bawah ini!


Dengan:
V1 = volume awal (sebelum dipanaskan)
V2 = volume setelah dipanaskan
T1 = suhu awal
T2 = suhu akhir
g  = koefisien muai volume zat

Adapun hubungan antara muai panjang (a) dan muai volume (dibaca gamma) adalah = 3a.

Daftar muai volume suatu benda

Bahan
Koefisien muai volume (g)
(x10-6 oC-1)
alkohol
gliserin
raksa
minyak tanah
parafin
0,745
0,485
0,182
0,899
0,900

Berdasarkan uraian di atas, kita dapat mengetahui bahwa zat padat dapat mengalami pemuaian panjang, luas, dan volume.

Adapun zat cair hanya mengalami pemuaian volume dan zat gas dapat mengalami pemuaian volume dan tekanan.

Rumus pemuaian volume dan tekanan zat gas

Khusus untuk gas, besar koefisien muai volume dan tekanannya (g) adalah 1/273oC-1
Berikut ini merupakan rumus pemuaian dan tekanan pada zat gas secara lengkap!
Dengan:
V1 = volume sebelum dipanaskan
V2 = volume setelah dipanaskan
p1 = tekanan sebelum dipanaskan
p2 = tekanan setelah dipanaskan
DT = perubahan suhu